Friday, July 29, 2016

Susu kecoak, sumber nutrisi masa depan manusia?

IBOQQNEWS.com – Berita yang satu ini mungkin menjijikkan bagi sebagian orang, tetapi demi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan, kami mesti mengabarkannya.


Anda tentu tahu kecoak. Serangga yang dipandang banyak orang sebagai binatang yang kotor –beberapa spesies diketahui menjadi sumber penyakit — sehingga keberadaannya di sekitar manusia kerap tak diinginkan. Pokoknya, hidup seperti menjadi lebih baik tanpa kehadiran makhluk tersebut.


Nah, bagaimana pendapat Anda jika disebutkan bahwa kecoak bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi manusia?


Bangsa Tiongkok telah lama menggunakan kecoak sebagai salah satu bahan pengobatan sehingga seorang peternak kecoak, seperti pada video CNN ini, bisa untung besar.


Namun belum ada studi ilmiah yang mendukung hal tersebut, hingga sekelompok ilmuwan dari Institute of Stem Cell Biology and Regenerative Medicine (inStem) di Bangalore, India, mengumumkan hasil penelitian mereka awal bulan ini.


Dalam jurnal International Union of Crystallography (IUCRJ) edisi Juli 2016, para ilmuwan inStem tersebut mempublikasikan hasil riset mereka yang menemukan bahwa susu kecoak termasuk substansi yang paling bernutrisi dan berkalori paling tinggi di jagad raya.


Dalam jumlah yang sama, seperti dikutip The Washington Post(26/7/2016), kristal susu kecoak mengandung energi tiga kali lebih banyak dibandingkan susu kerbau, yang sebelumnya memegang rekor sebagai susu dengan kandungan energi tertinggi.


“Kristal-kristal (susu kecoak) itu seperti makanan lengkap –memiliki protein, lemak, dan gula. Jika Anda melihat susunan proteinnya, mereka memiliki asam amino yang penting,” kata Sanchari Banerjee, salah seorang peneliti inStem, kepada Times of India (18/7).



Sebelum membahas hal ini lebih lanjut, mungkin Anda bertanya-tanya benarkah kecoak memproduksi susu? Bukankah hewan yang bertelur (ovipar), seperti kecoak, tidak menghasilkan susu?


Sebagian besar kecoak memang tidak menghasilkan susu karena mereka berkembang biak dengan cara bertelur. Akan tetapi, seperti dipaparkan Scientist Alert (25/7/2016), ada spesies kecoak bernama Diploptera Punctata yang melahirkan anak-anaknya, sehingga ia mesti “menyusui” mereka.


Diploptera Punctata, yang hidup di kawasan Pasifik, termasuk Indonesia, memberi makan anak-anaknya dengan mengeluarkan sejenis “susu” yang kaya akan kristal protein.


Tapi jangan membayangkan bahwa susu kecoak itu sama dengan susu yang kita ketahui saat ini.


“Setiap cairan yang diambil dari seekor kecoak bukanlah susu sejati. Setidaknya bukan seperti susu yang kita pikirkan,” kata Becky Facer, direktur program sekolah dan pendidik di Fernbank Museum of Natural History in Atlanta, kepada CNN.


Leonard Chavas, salah satu anggota tim peneliti inStem, menjelaskan bahwa karena nutrisi yang terkandung dalam susu tersebut, bayi Diploptera punctata tumbuh lebih besar daripada jenis kecoak lainnya.


Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara “memerah” susu tersebut dari seekor kecoak?


Karena kecoak tak punya puting, tim peneliti mengambil sampel kristal susu itu melalui perut embrio bayi kecoak. Cara seperti itu tentunya sulit dilakukan jika substansi tersebut ingin diproduksi massal.


Pemimpin penelitian tersebut, Subramanian Ramaswamy, menyatakan, setelah menemukan susunan gen protein penyusunnya, mereka akan mencoba sistem peragian untuk memproduksi kristal tersebut secara massal.


Ramaswamy menambahkan tidak menutup kemungkinan jika kristal protein ini diproduksi dalam bentuk minuman protein.


Walau demikian ia memahami hambatan besar yang bakal diterima sumber nutrisi yang satu ini jika jadi diproduksi massal dan dipasarkan.


“Saya pikir tidak akan ada yang suka jika Anda berkata, ‘Kami mengekstrasi kristal dari seekor kecoak dan menjadikannya makanan’,” kata Ramaswamy kepada Washington Post.


Selain itu, masih butuh penelitian lanjutan untuk tahu apakah kristal itu berbahaya atau tidak bagi tubuh manusia.


Jadi, tenang saja, masih butuh waktu lama sebelum Anda menemukan makanan atau minuman berlabel kecoak saat belanja di swalayan.





Susu kecoak, sumber nutrisi masa depan manusia?

0 comments:

Post a Comment