Thursday, July 14, 2016

Selangkah lagi orangutan dan hiu dinyatakan punah

IBOQQNEWS.com – Orangutan (Pongo pygmaeus ) asal Kalimantan beserta dua spesies hiu tinggal selangkah lagi hingga resmi dinyatakan punah. Pemburuan liar dan hilangnya habitat mereka tetap menjadi ancaman terbesar penurunan populasi secara signifikan dalam beberapa dekade ke belakang.


Kepala Program Spesies Global Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), Jane Smart, mengatakan orangutan serta spesies hiu martil (Eusphyra blochii ) dan hiu paus (Rhincodon typu ) masuk daftar merah spesies karena tingginya tekanan dari manusia.


Dilansir IBTimes Rabu (6/7/2016), pada kurun 1973 hingga 2010, 39 persen hutan Kalimantan yang menjadi habitat orangutan hilang. Diperkirakan lebih 37 persen habitat orangutan akan dikonversi menjadi perkebunan pada tahun 2025.


Faktor penebangan pohon untuk pasokan kayu dan kebakaran hutan juga turut menyumbang banyak kerusakan. Lebih dari 20.000 km persegi hutan hilang akibat kebakaran pada 2015. Akibatnya ratusan orangutan mati.


Sebagai tambahan berdasarkan survei IUCN, sekitar 2.000 hingga 3.000 orangutan mati karena diburu tiap tahunnya selama empat dekade ke belakang. Satwa itu kini menjadi buruan karena dianggap sebagai hama yang merusak tanaman perkebunan, termasuk kelapa sawit dan karet.


Meski sejak 2008 penurunan populasi orangutan sudah menjadi perhatian, 27 persen penduduk di Kalimantan hingga kini belum mengetahui bahwa keberadaan orangutan dilindungi oleh pemerintah.


Hiu paus di Okinawa Churaumi Aquarium, Jepang http://iboqq.com


Sementara populasi hiu juga menurun drastis dalam waktu 75 tahun terakhir. Faktor penyebabnya adalah aktivitas penangkapan ikan dalam skala besar di area selatan Tiongkok dan Oman. Baling-baling kapal juga turut menjadi penyebab kematian spesies ini.


“Hal ini memprihatinkan setelah melihat tiga spesies tersebut di ambang kepunahan. Orangutan Borneo dan Sumatera merupakan kera besar di Asia yang kini terancam punah. Mereka diburu dan didorong keluar dari habitatnya sehingga proses perkembangbiakannya sangat sulit,” kata Smart.


Orangutan memiliki siklus reproduksi yang lama sehingga ancamannya lebih besar. Orangutan betina hanya berkembang biak sekali setiap 7-8 tahun.


Data IUNC menunjukkan bahwa ada sekitar 100.000 orangutan diperkirakan hidup di pulau Kalimantan, yang terbagi juga di antara Malaysia dan Brunei. Angka tersebut merupakan merosot jauh dari jumlah 288.500 pada 1973. Bahkan populasi diprediksi akan kembali menyusut menjadi 47.000 pada 2025.


Lembaga itu juga mengingatkan bahwa hiu paus yang ukurannya mencapai 12 meter telah dimasukkan ke daftar langka. Ikan ini ditangkap, karena siripnya dijadikan menu sup di beberapa negara Asia.


Tapi tanpa sengaja, hiu paus dan martil ini juga sering terperangkap jaring nelayan. Berdasarkan pengamatan terbaru di pasar ikan di Indonesia, hanya ada satu hiu martil yang ditemukan di antara sekitar 20.000 spesies hiu lain.


IUCN akan mempublikasikan laporan terbaru daftar hewan yang terancam punah secara lengkap di acara tahunan kongres konservasi dunia September mendatang di Hawaii, Amerika Serikat.





Selangkah lagi orangutan dan hiu dinyatakan punah

0 comments:

Post a Comment