Wednesday, August 3, 2016

Kepunahan massal pertama di Bumi disebabkan oleh sesama makhluk hidup

IBOQQNEWS.com – Para peneliti berhasil menemukan fosil baru di Namibia, Afrika. Temuan ini memperkuat ide bahwa kepunahan massal pertama kali di Bumi disebabkan oleh hewan purba atau metazoa.


Organisme metazoa adalah makhluk hidup sel tunggal yang membuat, memodifikasi secara signifikan, merawat, atau bahkan menghancurkan sebuah habitat (ecosystem engineers).


Peristiwa ini dinamakan kepunahan Ediacaran-akhir yang diperkirakan terjadi sekitar 540 juta tahun lalu. Kehidupan awal di Bumi sebenarnya sederhana; yakni hanya ada organisme bersel tunggal yang kemudian berevolusi menjadi sel banyak. Mereka umumnya tidak berpindah habitat dan biasa hidup di perairan.


Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasi oleh Vanderbilt University, Amerika Serikat, para peneliti memfokuskan periode 25 juta tahun bernama Letusan Kambrium. Peristiwa ini menjadi awal pembentukan kehidupan baru dalam bentuk yang kompleks.


Contohnya adalah kelahiran kelompok hewan seperti antropoda, ubur-ubur, dan vertebrata. Kelompok ini menjadi penyebab perubahan lingkungan secara drastis yang berujung pada kepunahan kehidupan sebelumnya.


Melalui jurnal “Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology“, pemimpin tim riset Simon Darroch yang juga asisten profesor di Vanderbilt menyampaikan kesimpulan. Sebuah biota Ediacaran campuran, yang menjadi salah satu contoh organisme sel banyak, bersama beberapa spesies lebih baru dipercaya memiliki hubungan erat dalam rentang waktu tersebut.


Sebagai penanda kepunahan massal, fosil yang digali dari tanah Namibia memang tidak terlalu mengesankan. Beberapa hewan yang tertangkap di bebatuan berbentuk seperti pita dan cacing.


Kebanyakan hanyalah peninggalan kotoran dasar laut 540 juta tahun, serta terowongan-terowongan yang ditinggalkan oleh makhluk lunak. Lainnya adalah kawah kecil yang meletus dari pasir kuno seperti letusan jerawat.


Fosil seperti cakram di atas merupakan sisa-sisa struktur tempat spesies Ediacaran mati, yang diawetkan secara alami. http://iboqq.com

Fosil seperti cakram di atas merupakan sisa-sisa struktur tempat spesies Ediacaran mati, yang diawetkan secara alami.


Para peneliti yang mempelajari jejak-jejak fosil mengatakan, bentuk lekukan seperti bekas letusan jerawat tersebut tidak mungkin diciptakan oleh gelembung gas.


Sebab gas akan meninggalkan bentuk meruncing seperti gunung berapi, sedangkan lubang yang ditemukan ini berbentuk cekung. Adapun anemon laut pemangsa sesekali melabuhkan dirinya ke dasar laut.


Persaingan untuk mencari makanan menjadi kemungkinan terbesar. Meskipun penampilannya biasa, fosil tersebut mewakili dua dunia.


Di sinilah salah satu dari beberapa tempat di planet ini, tempat sisa hewan mewakili akhir periode Ediacaran, yang berdampingan dengan awal kehidupan zaman Kambrium.


Tonjolan bekas silinder vertikal, di mana merupakan tempat tinggal hewan anemon laut yang kemungkinan menjadi predator larva Ediacaran http://iboqq.com

Tonjolan bekas silinder vertikal, di mana merupakan tempat tinggal hewan anemon laut yang kemungkinan menjadi predator larva Ediacaran


Penelitian ini merupakan kelanjutan lebih spesifik dari studi sebelumnya yang dipublikasi oleh tim yang sama pada 2015. Dalam laporan terbaru ini para peneliti fokus di beberapa titik. Mereka juga menjelaskan bagaimana kedua kelompok makhluk ini berinteraksi.


Tim membandingkan temuan fosil di selatan Namibia hingga area di Newfoundland (Kanada) dan di Australia yang berumur lebih tua sekitar 10-15 juta tahun. Tim menemukan keberadaan variasi spesies yang lebih sedikit. Jadi seiring perjalanan waktu terdapat tambahan sedikit bukti mengenai kehidupan Ediacaran.


Peristiwa kepunahan massal pertama merupakan suatu hal yang sulit diteliti. Hal ini karena Ediacaran tidak memiliki cangkang, tulang, atau material tubuh yang padat dan keras. Para peneliti hanya dapat mempelajari jejak peninggalan mereka dalam beberapa bentuk yang ditemukan di situs arkeologi.


Dilansir National Geographic, kepunahan zaman merupakan sebuah peristiwa yang menyapu bersih 50 hingga 90 persen semua spesies di Bumi. Dari perkiraan lima teori skenario yang pernah terjadi, teori paling populer adalah peristiwa jatuhnya benda langit ke permukaan Bumi yang pada akhirnya menyapu spesies dinosaurus 65 juta tahun silam.


Bagi manusia, mempelajari proses dasar evolusi yang dapat memusnahkan spesies lain adalah bahan evaluasi dan bukti kepunahan massal keenam. Bahkan para peneliti percaya bahwa kepunahan massal keenam ini sudah berlangsung.


Tanda-tandanya adalah sekarang ini perilaku manusia mengubah kondisi alam sangat masif dibandingkan spesies lain. Aneka perilaku manusia terhadap lingkungan dapat berujung pada peristiwa besar –selama sesama manusia tidak memusnahkan satu sama lain terlebih dahulu.






Kepunahan massal pertama di Bumi disebabkan oleh sesama makhluk hidup

0 comments:

Post a Comment